Penguatan Pendidikan Islam Dan Ketahanan Sosial Melalui Pengabdian Masyarakat Di Masjid Al Muniroh Tambakromo, Gunungkidul

Abstrak

Masjid sejak awal sejarah Islam memainkan peran penting bukan hanya sebagai pusat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini berangkat dari konteks Masjid Al Muniroh di Tambakromo, Gunungkidul, yang menghadapi tantangan rendahnya literasi keislaman, keterbatasan kapasitas pengurus, serta kebutuhan akan penguatan solidaritas sosial. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengintegrasikan penguatan pendidikan Islam dengan pembangunan ketahanan sosial melalui pendekatan partisipatif berbasis komunitas. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatif, wawancara tidak terstruktur, serta dokumentasi foto dan video. Subjek penelitian mencakup anak-anak TPQ, jamaah masjid, takmir, tokoh agama, pemuda, serta masyarakat umum yang terlibat secara aktif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pembinaan ibadah dasar seperti wudhu dan shalat meningkatkan keterampilan religius anak-anak, sedangkan penyampaian kultum memperkuat kesadaran spiritual jamaah dewasa. Di sisi lain, keterlibatan peneliti dalam aktivitas sosial-ekonomi warga, seperti membantu di sawah dan panen gabah, berhasil mempererat hubungan emosional, meningkatkan solidaritas, dan memperkuat modal sosial masyarakat. Kesimpulannya, masjid dapat berfungsi lebih luas sebagai pusat pendidikan Islam sekaligus basis ketahanan sosial, dengan kontribusi nyata dalam membangun kesalehan individu, kebersamaan sosial, serta pemberdayaan masyarakat pedesaan. Penelitian ini diharapkan menjadi inspirasi pengembangan program serupa di masjid-masjid lain di Indonesia.